Alur kisah ini di ambil dari salah satu riwayat penulisnya, kalau pun
ada kesamaan alur cerita pada tiap kata atau cerita yang ada itu hanya
bersipat kebetulan saja, dan kami mohon maaf.
Terkisah dalam satu keluarga sederhana di sebuah pedesaan, terlahirnya
bayi mungil yang terlahir sempurna tiada cacat atau cedra setitik pun.
Bayi itu tumbuh besar dalam dekapan Ibu dan Ayah yang menyayangi.Ringkas
ceritanya terkisah pada satu keadaan dimana seorang bapa harus pergi
merantau ke kalimantan untuk mencari nafkah, saat itu anak laki-laki
yang tumbuh besar itu tengah belajar di SMP kelas 3. Kekurangan biaya
membuat keadaan dan memaksa anak itu untuk banting tulang membantu
ibunya di kebun mencari kayu bakar dan menanam tumbuh-tumbuhan dan
sayur-sayuran. Pada suatu hari (pagi-pagi), Mah rasanya gak enak badan
niih, Ibunya menjawab; kenapa? gak tau nih mah kaki ko pegel-pegel, ya
sudah gak usah berangkat sekolah saja jawab ibunya... tanggung mah
berangkat aja aah, ya sudah sarapan duluu giih.. ibunya menyuruh untuk
sarapan pagi, entar aja di sekolah mah, ya udah entar pulang sekolah
jangan main jauh-jauh, nyari kayu bakar dan jangan lupa shalat juga,
ucap ibunya, iya mah, berangkat dulu yah... Assalamualaikum...! ucap
anak itu pamitan pada ibunya, waalaikumsalam, hati-hati... jawab ibunya.
Ringkas cerita; Sepulang sekolah anak itu lupa dengan apa yang di suruh
ibunya yaitu mencari kayu bakar, malah pas tengah di perjalanan menuju
mesjid untuk melaksanakan shalat Ashar dia di ajak temannya untuk
menemani ke kakenya, anak itu nurut aja, dan dia pun lupa dengan maksud
awal untuk melaksanakan shalat ashar,.. Ringkas cerita sepulang dari
rumah kake temannya di tengah perjalanan mengalami kecelakaan, yaitu
motor yang di kendarainya tabrakan sama mobil bak yang tengah melintas
berlawanan arah, dan kaki kanan anak itu patah, dan yang satu lagi di
bawa ke rumah sakit karena mengalami pendarahan. Dan anak itu di bawa ke
rumah warga terdekat, setibanya malam mamahnya dan keluarga datang,
ibunya menangisi dan memeluk-meluk anaknya yang tengah kesakitan. Ibunya
bilang, kenapaa? kenapa bisa gini??? sambil nangis, coba nurut sama
mamah pasti gak bakalan jadi seperti ini. Iya maah, maaf... jawab
anaknya sambil nangis dan meringis kesakitan...
Ringkas cerita; anak itu di bawa ke rumah kakenya yang terdekat. hari
demi hari ibu jadi gak bisa kemana-mana, karena harus merawat anak itu
karena memang kaki bagian kanannya patah. Dengan penuh kasih dan
ketulusan ibunya merawat dari mulai mengganti baju, menyuapi makanan,
minuman, membuang kotoran, dll, itu di lakukan ibunya setiap hari tanpa
mengeluh. Sampai ahir dimana anak itu bisa berjalan lagi walau memang
gak bisa sempurna seperti biasanya dulu, ibunya bersusah payah mencari
bantuan materi, untuk kelangsungan pengobatan anaknya. Dan semua kisah
itu harus di lalui seorang ibu sendiri. hingga saat anak itu tengah
menjalani ujian ahir nasional (UAN)SMP kelas 3, ibu berpuasa untuk
anaknya, dan pada hasil ahir menentukan anak itu lulus dengan hasil baik
walau sebelumnya beberapa bulan gak bisa masuk sekolah. semua
upaya-upaya lahiriah dan batiniah seorang ibu berbuah hasil yang
memuaskan, dan anak itu memeluk ibunya sambil nagis, "terima kasih
ibu...!? sambil nangis.
Nah itulah sepintas riwayat atau kisah kasih sayang ibu pada anaknya
yang penuh dengan kasih sayang dan penuh ketulusan. Mohon maaf atas
kekurangan dalam berbahasa, penerapan cerita dan lain-lainya, karena
memang saya masih dalam proses pembelajaran. Semoga sepenggal kisah ini
menjadikan terlahirnya sebuah inspirasi buat kita sebagai anak yang
terlahir, dan berhutang budi sangat besar pada sosok seorang ibu. Dan
saya ucapkan "SELAMAT HARI IBU" untuk Ibu SeDunia... Semoga Tuhan senantiasa memberi jalan dan kemudahan-kemudahan dalam hal apapun, Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar