Selasa, 29 Oktober 2013

KEADILAN DALAM BISNIS



ABSTRAKSI

Puspita Kartika Sari 19210672
KEADILAN DALAM BISNIS
Tugas Softskill. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013
Kata kunci : Keadilan. Dalam Bisnis

Dalam kaitan dengan keterlibatan sosial, tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan langsung dengan penciptaan atau perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin sejahtera dan merata. Tidak hanya dalam pengertian bahwa terwujudnya keadilan akan menciptakan stabilitas sosial yang akan menunjang kegiatan bisnis, melainkan juga dalam pengertian bahwa sejauh prinsip keadilan dijalankan akan lahir wajah bisnis yang lebih baik dan etis. Tidak mengherankan bahwa hingga sekarang keadilan selalu menjadi salah satu topic penting dalam etika bisnis. Karena banyak dari pebisnis yang melanggar keadilan dalam berbisnis dan banyak pula yang tidak meperhatikan segi keadilan dalam berbisnis.

Daftar Pustaka



                                                                        BAB 1
                                                            PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Seorang pebisnis yang baik dan benar pada hakikatnya harus mempunyai sifat keadilan dalam berbisnis, dengan rasa keadilan maka terciptanya hubungan kerja yang sehat, masa depan usaha yang bagus dan dampak positif lainnya juga akan timbul. Namun sangat disayangkan tidak sedikit dari para pebisnis yang tidak meperdulikan keadilan dalam berbisnis. Mayoritas dari mereka yang menjalankan bisnis hanya mementingkan cara memajukan usahanya semaksimal mungkin dan memiliki profit sebesar besarnya tanpa memperhatikan keadilan dalam berbisnis,
hal tersebut banyak kita temui di kehidupan sehari hari. Oleh Karena itu penulis sangat tertarik untuk membahas tentang keadilan dalam bisnis.

1.2  Perumusan Masalah
Teori keadilan menurut Adam Smith & John Rowls
Paham tradisional mengenai keadilan
Contoh keadilan berbisnis PT.FITS
1.3  Batasan Masalah
Penulis hanya membatasi masalahnya seputar masalah keadilan dalam berbisnis
1.4  Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui paham teori keadilan menurut Adam Smith & john Rowls
Untuk mengetahui paham tradisonal tentang keadilan dengan jelas
Untuk mengetahui contoh keadilan berbisnis PT. FITS
1.5  Metode Penelitian
Data yang digunakan oleh penulis :
Data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data-data tentang keadilan bisnis dan contohkeadilan bisnis PT. FITS




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Adil
Pengertian adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya.
Kata ADIL merupakan suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih.
Adil menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam berbagai hal dan sebagian masyarakat adil merupakan pembagian yang sama rata tanpa memperhatikan porsi dan kapasitasnya dalam sesuatu hal.

2.2 Pengertian Keadilan
                Pengertian keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran".


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah : Contoh pelanggaran dalam bisnis pada perusahaan

3.2. Data yang Digunakan
Data yang digunakan oleh penulis :
Data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data-data tentang keadilan dalam bisnis dan contoh nyata keadilan dalam bisnis.





BAB IV
PEMBAHASAN


4.1 Teori Keadilan Menurut Adam Smith
           
    Kendati ada persamaan di sana sini antara teori Aristoteles dan teori keadilan Adam Smith, ada satu perbedaan penting, di samping berbagai perbedaan lainnya, di antara keduanya. Adam Smith hanya menerima satu konsep atau teori keadilan, yaitu keadilan komutatif. Alasannya :
Pertama, yang disebut keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang atau pihak dengan orang atau pihak yang lain.
Kedua, adalah karena keadilan legal sesungguhnya sudah terkandung dalam keadilan komulatif. Yaitu, bahwa demi menegakkan keadilan komutatif negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
Ketiga, dengan dasar pengertian di atas, Adam Smith menolak keadilan distributif sebagai salah satu jenis keadilan. Alasannya antara lain karena apa yang disebut keadilan selalu menyangkut hak : semua orang tidak boleh dirugikan haknyua atau, secara positif, setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan haknya.
Menurut Adam Smith, keadilan distributif justru tidak berkaitan dengan hak. Ada 3 prinsip pokok keadilan komutatif menurut Adam Smith :
1.   Prinsip No Harm
Yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain.
2.   Prinsip Non-Intervention
Adalah prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorang pun diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain.
3.   Prinsip Keadilan Tukar
Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar. Ini sesungguhnya merupakan penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihak lain dalam pasar.


4.2 Teori Keadilan Menurut John Rawl

   ohn Rawls dikenal sebagai salah seorang filsuf yang secara keras mengkritik sistem ekonomi pasar bebas, khususnya teori keadilan pasar sebagaimana dianut Adam Smith. Ia sendiri pada tempat pertama menerima dan mengakui keunggulan sistem ekonomi pasar.
Pertama, karena pasar memberi kebebasan dan peluang yang sama bagi semua pelaku ekonomi. Kebebasan adalah nilai dan salah satu hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem ekonomi pasar. Prinsip-Prinsip Distributif Rawls :
Setiap orang harus punya hak yang sama atas system kebebasan dasar yang sama yang paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua. Ini berarti pada tempat pertama keadilan menuntut agar semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama.

4.3 Paham Tradisioanl Mengenai Keadilan
Atas pengaruh Aristoteles secara tradisional dibagi menjadi tiga :
a.       Keadilan Legal
Keadilan ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan sama oleh negara dihadapan dan berdasarkan hukum yang berlaku.
Dasar moralnya, Pertama, semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan karena itu harus diperlakukan secara sama.
Kedua, semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya.

Prinsip dasar tersebut mempunyai beberapa konsekuensi legal dan moral yang mendasar. :
     1.   Semua orang sama dilindungi hukum, dalam hal ini oleh negara.
     2.   Bahwa tidak ada orang yang akan diperlakukan secara istimewa oleh hukum atau negara.
     3.   Pemerintah, tidak boleh mengeluarkan hukum atau produk hukum apapun yang secara khusus
        dimaksudkan demi kepentingan kelompok atau orang tertentu, dengan atau tanpa merugikan kepentingan
         pihak lain.
     4.   Semua warga tanpa perbedaan apapun harus tunduk dan taat kepada hukum yang berlaku karena hukum
          tersebut melindungi hak dan kepentingan semua warga negara.

b.      Keadilan Komutatif
Keadilan ini mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dan yang lain atau antara warga negara yang satu dan warga negara yang lainnya. Dengan kata lain, kalau keadilan legal lebih menyangkut hubungan vertikal antara negara dan warga negara, keadilan komutatif menyangkut hubungan horizontal antara warga yang satu dan warga yang lain.
c.       Keadilan Distributif
Prinsip dasar keadilan distributif, atau yang kini juga dikenal sebagai keadilan ekonomi, adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap adil bagi semua warga negara.


4.4 Contoh Keadilan PT. FITS

             Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan kesehatan yang mempekerjakan 30 karyawan. Saya akan membahas keadilan PT FITS, apakah PT. FITS ini telah menerapkan keadilan berbisnis atau belum.
Setelah saya analisis langsung menurut saya PT.FITS telah menerapkan keadilan dalam usahanya contoh saja keadilan dari segi tunjangan atau gaji, perusahaan tersebut sangat adil dalam hal ini karena mereka akan memberikan tunjangan dan gaji sesuai jabatan dan standart pada umumnya, dalam segi kesehatan perusahaan ini pun cukup adil karena pemilik perusahaan telah menjamin biaya kesehatan bagi para karyawannya, untuk jam kerja pun perusaahan ini cukup adil karena pemilik perusahaan memiliki aturan hari libur kerja sesuai dengan aturan yang berlaku.pemilik perusahaan pun sangat adil dalam membagi perhatian terhadap bawahannya. Pemilik perusahaan pun sangat adil terhadap bawahannya yang ingin bersaing sehat jika ingin naik jabatan. Menurut saya aspek tersebut sudah cukup dikatakan adil dalam berbisnis. Jadi, perusahaan ini sudah dikategorikan perusahaan yang menrapakn keadilan dalam berbisnis.


                BAB V
           KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
                Masih banyak ketidakadilan berbisnis yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, factor factor penyebabnya yaitu ingin menjadi yang paling unggul dan ingin memiliki laba yang sebesar besarnya tanpa memperdulikan aspek keadilan dalam berbisnis, namun pada intinya jika kita menerapkan keadilan dalam berbisnis.  Kita akan menerima dampak positifnya.

5.2 Saran
                Jadilah pebisnis yang adil, yang menerapkan sistem keadilan dalam berbisnis, karena hal tersebut sangat penting dalam menjalankan bisnis. Dampak yang diterima jika akan sangat berpengaruh terhadap kestabilan bisnis yang kita jalani.



Daftar Pustaka

https://www.google.co.id/#q=pengertian+adil

Rabu, 23 Oktober 2013

ETIKA BISNIS



                                                     Abstraksi


Puspita kartika sari, 19210672
Pelanggaran dalam etika bisnis
Tugas Softskill. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013
Kata kunci : Etika Bisnis. Pelanggaran Etika. Pelaku Bisnis

            Dengan naiknya harga harga kebutuhan pokok membuat para pebisnis atau pedagang memiliki usaha yang melanggar etika bisnis tanpa memikirkan dampak buruk bagi para konsumennya, itu semua dilakukan karena pelaku bisnis ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan modal yang minimal. Padahal pelaku bisnis yang baik yang sesuai dengan etika bisnis dapat menyesuaikan antara modal dan keuntungan tanpa melakukan kecurangan dalam berbisnis.
Daftar pustaka



                                                            BAB 1
                                                  PENDAHULUAN

 
1.1  Latar Belakang Masalah

Seiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan para pebisnis melakukan kecurangan yang tidak sesuai dengan etika bisnis. Untuk itu etika dalam berbisnis harus segera diperbaiki agar ekonomi semakin membaik, sebuah bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial sesuai dengan fungsinya baik secara mikro maupun makro. Dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara, bahkan tindakan yang identik dengan criminal pun ditempuh demi merauk keuntungan yang maksimal. Terjadinya pelanggaran etika bisnis tampaknya tidak menampakkan kecenderungan tetapi semakin hari semakin meningkat.
Dalam hal ini para konsumen dituntut agar lebih teliti dalam memilih  makanan yang dikonsumsi, jangan sekedar melihat Dari harga yang murah dan enak akan tetapi dilihat juga dari aspek kesehatannya. Apakah makanan tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi.
      Dalam penulisan ini akan diberikan contoh nyata pelanggaran etika dikalangan masyarakat.

 

1.2  Perumusan Masalah
·         hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis ?

1.3  batasan masalah
Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya seputar etika dalam berbisnis dan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam berbisnis yang baik.

1.3  Tujuan Penelitian
tujuan penelitian ini yaitu :
·         untuk mengetahui hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam etiks berbisnis agar tidak terjadi pelanggaran dalam berbisnis
·         mengetahui cotoh nyata pelanggaran etika bisnis dalam kehidupan sehari hari

1.5 Metode Penelitian
      1.5.1        Objek Penelitian
Objek  penelitian ini adalah : Contoh pelanggaran dalam bisnis dalam kehidupan sehari hari
      1.5.2          Data 

Data yang digunakan oleh penulis yaitu data kualitatif, antara lain dengan mencari data-data tentang etika dalam bisnis dan contoh pelanggaran etika dalam bisnis.



                                                                         BAB II
                                                                LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Etika


          Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah“ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”
            Menurut drs. O.P SIMORANGKIR “ etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Menurut magnis suseno etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran yang memberikan kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas.

2.2 Pengertian Etika Bisnis

          merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.  


2.3 prinsip prinsip yang harus diterapkan dalam etika bisnis

   -  Etika Bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi   :
Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran.
   - Etika bisnis itu berdasarkan pada fairness :
Apakah kedua pihak yang melakukan negosiasi telah bertindak dengan jujur? Apakah setiap konsumen diperlakukan dengan adil? Apakah setiap karyawan diberi kesempatan yang sama? Jika ya, maka etika bisnis telah diterapkan.
   - Etika Bisnis itu membutuhkan integritas
 Integritas merujuk pada keutuhan pribadi,kepercayaan dan konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur dan berintegritas. Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.

   - Etika bisnis itu membutuhkan kejujuran   
         Bukan jamannya lagi bagi perusahaan untuk mengelabuhi pihak lain dan menyembunyikan cacat 
         produk.Jaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang
         dimiliki oleh produknya.
   - Etika Bisnis Harus dapat dipercayai
Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.


2.4 Tiga Tahapan Dalam Etika Bisnis
     
-    Tahapan makro : Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara            keseluruhan. Jadi masalah etika disoroti pada skala besar
-     Tahapan meso : Etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis di bidang organisasi. Organisasi di sini adalah perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi dan lain-lain
-   Tahapan mikro : Difokuskan pada individu dalam hubungan dengan ekonomi dan bisnis. Di sini mempelajari tanggung jawab etis dari karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, pemasok dan investor.


2.5  Tiga Pendekatan dasar tingkah laku etika bisnis menurut Von Der Embse
       
-        Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

-         Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain

-     Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.




BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Objek Penelitian
      Objek penelitian ini adalah contoh pelanggaran etika bisnis dalam kehidupan sehari hari
3.2 Data yang digunakan
      Data yang digunakan pada penulis adalah data kualitatif yaitu dengan mencari atau mengumpulkan data data atau informasi yang berhubungan dengan etika dalam berbisnis.




            BAB IV
      PEMBAHASAN


4.1 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis
-       Pengendalian diri
-       Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
-       Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
     perkembangan informasi dan teknologi
-       Menciptakan persaingan yang sehat
-       Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
-       Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
-        Mampu menyatakan yang benar itu benar
-         Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
-        Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
-          Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
-     Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.




4.2 Contoh nyata pelanggaran etika bisnis dalam kehidupan sehari hari
           Rendahnya pendidikan di Indonesia berdampak pula pada sdm yang rendah,hal itu membuat banyak  masyarakat yang memiliki mata pencaharian  yang tidak sesuai dengan etika bisnis., dengan kata lain para pebisnis atau pedagang ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan modal yang minimal tanpa memperhatikan etika etika dalam berbisnis .dan yang sedang marak dibicarakan saat ini yaitu penjualan keripik singkong pedas, yang banyak dijual dipasaran dengan harga yang cukup terjangkau dengan rasa yang sangat lezat. Namun dibalik kelezatan nya ternyata pedagang melakukan pelanggaran etika bisnis dari segi bahan baku pembuatan keripik singkong tersebut yang dapat membahayakan kesehatan para konsumennya. Para pedangang keripik singkong pedas mengganti cabai segar untuk perasa pedas singkong dengan cabai busuk yang dikeringkan dan dicampur dengan balsam. hal itu sangat tidak sesuai dengan etika dalam berbisnis karena dampaknya dapat membayahakan kesehatan para konsumen, semua itu dilakukan karena semata mata harga bahan pokok yang terlalu mahal dan tidak mencukupi biaya industri para pedagang. Seharusnya masalah ini dapat diatasi dengan membuat keripik singkong pedas yang berbahan dasar cabai segar serta ditambahkan dengan lada, jika rasanya ingin lebih pedas, lebih baik harganya saja yang sedikit dinaikkan namun tidak membahayakan bagi para konsumen.
         Kosumen yang baik harusnya dapat mengerti jika makan makanan yang dibeli itu relative mahal dan bersih menandakan bahan tersebut aman untuk dikonsumsi, kejadian ini dapat dijadikan pelajaran untuk para konsumen agar lebih cerdas dalam memilih makanan yang  dikonsumsi apakah makanan tersebut aman atau tidak untuk kesehatan .



                                                                      BAB V
                                                 KESIMPULAN DAN SARAN



5.1 Kesimpulan
         Para pelaku bisni baiknya tidak melakukan pelanggaran etika bisnis demi mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan modal yang minimal sehingga dapat membahayakan kesehatan konsumen. Padahal dengan mengikuti etika bisnis yang baik para pelaku bisnis dapat mendapatkan keuntungan yang di inginkan. dan lebih aman dalam segi kesehatan konsumen,

5.2 Saran
            Sebaiknya para pelaku bisnis mengikuti etika bisnis yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Para pebisnis dapat memperhitungkan antara modal dengan keuntungan 


Daftar Pustaka

http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis