Selasa, 23 Oktober 2012

Jurnal 1


Perkembangan Mobile Operating System
Ircham Miladi Aganovi
11060846990
Abstraksi
Perkembangan zaman membawa manusia pada suatu masa yang menuntut segalanya bekerja lebih cepat dalam mobilitas yang tinggi. Sebuah kombinasi antara PC dengan telepon genggam muncul. Dengan bantuan mobile Operating System (mobile OS) yang bekerja di dalamnya, perangkat ini menawarkan kemampuan komunikasi dengan kualitas dan mobilitas yang tinggi.
            Melihat fenomena tersebut, maka akan timbul pertanyaan mengenai apa sebenarnya mobile OS itu, apa saja yang benda ini lakukan, apa saja fungsinya di dalam menunjang bekerjanya perangkat smartphone atau tablet. Peningkatan apa yang terjadi pada komuniikasi yang dilakukan melalui perangkat mobile yang dilengkapi dengan OS. Serta seberapa maksimalkah OS tersebut dapat bekerja dalam penggunannya di Indonesia
Makalah ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada tersebut Sehingga nantinya kita dapat memilih OS yang fungsinya sesuai dengan yang kita inginkan, dan pemanfaatannya dapat maksimal. Perlu dicatat bahwa keberadaan teknologi komunikasi tujuan utamanya adalah menunjang proses komunikasi, bukan untuk sekedar penunjuk status sosial di lingkungan masyarakat.
Untuk menganalisis masalah fitur apa saja yang ada di dalam mobile OS. Dalam konteks ke-Indonesia-an akan dilihat peran infrastruktuya bagi bekerjanya OS. Lalu data tadi akan dikatikan dengan teori Mediamorphosis milik Fidler.
Dalam menuliskan makalah ini digunakan metode studi kepustakaan. Penulis menggunakan buku- buku perkembangan teknologi komunikasi, halaman web yang mempunyai kredibilitas, pemberitaan media massa, serta jurnal- jurnal ilmiah dunia teknologi komunikasi dan komputer.
Hasil analisis menunjukkan bahwa mobile OS bekerja sebagai perangkat lunak utama yang menjadi rumah bagi aplikas- aplikasi tambahan lainnya. Merupakan metarmophosis dari OS yang bekerja pada PC, namun mobile OS dituntut lebih mampu memaksimalkan keterbatasan hardware pada mobile gadget.
            Melihat hal itu, pada pemakaiannya harus memperhatikan apakah sesuai di Indonesia. Mengingat infrastruktur penunjang agar fungsi mobile OS bisa maksimal masih sangat kurang bekerja di Indonesia. Yakni koneksi internet.
Latar Belakang
Teknologi komunikasi selalu berkembang untuk terus dapat memuaskan keinginan manusia di bidang komunikasi. Teknologi komunikasi dibuat sedemikian rupa sehingga proses komunikasi yang berlangsung antar manusia semakin efisien dan menarik. Batasan jarak, maupun waktu dihapuskan demi berlangsungnya komunikasi yang cepat dan tepat.
Salah satu jenis perangkat teknologi komunikasi yang sangat populer saat ini adalah telepon genggam atau handphone. Benda ini melakukan pemenuhan kebutuhan komunikasi pada manusia lewat fungsinya yang membuat manusia bisa terhubung antar manusia lainnya dengan mobilitas yang sangat tinggi. Manusia bisa saling berkomunikasi satu sama lain tanpa harus bertatap muka dan bisa melakukan komunikasi di manapun selama perangkat handphone dapat menangkap sinyal.
Dalam perkembangannya handphone tidak hanya bisa melakukan panggilan telepon atau mengirim pesan pendek (SMS), namun mulai merambah menjadi sebuah ‘komputer kecil’. Melalui perkembangan teknologi, muncul varian lain dari handphone yaitu apa yang dikenal dengan nama smartphone. Bentuk lainnya adalah dengan kemunculan tablet Personal Computer (PC) yang merupakan bentuk ‘pengkerdilan’ PC konvensional.
Smartphone didefinisikan sebagai alat yang tidak sekedar memberi pelayanan berupa telepon atau mengirim pesan, namun juga membantu sebagai asisten pribadi digital (personal digital assistant) kita. Smartphone memberi kita pelayanan berupa akses e-mail langsung, serta memungkinkan kita melakukan pekerjaan pada dokumen kantor. Secara umum, smartphoneadalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan yang lebih canggih, dan sering kali mempunyai fungsi seperti komputer atau PC (Yan, Hou, Zhang, Kang, Zheng, 1999).
Dengan kemampuannya yang sudah seperti komputer itu, smartphone tentu membutuhkan sebuah teknologi tambahan dari apa yang dimiliki oleh perangkat handphone pada umumnya. Smartphone memiliki apa yang disebut dengan sistem operasi atau operating system (OS) seperti yang terdapat pada perangkat komputer. Dalam istiliah yang lebih populer, untuk membedakan dengan OS pada komputer, maka OS pada smartphone dikenal dengan nama Mobile Operating System (Mobile OS).
Penggunaan mobile OS dimulai sejak tahun 1996 melalui perusahaan pengembang perangkat lunak, Palm dengan meluncurkan Palm OS. Dan sampai sekarang ini sudah lahir berbagai macam mobile OS seperti iPhone OS yang diluncurkan oleh Apple untuk perangkat iPhone mereka. Windows mobile yang dikeluarkan oleh pengembang OS ternama, Microsoft. Selanjutnya ada Blackberry OS milik Research In Motion (RIM) yang bekerja pada perangkat Blackberry yang mereka produksi. Lalu Google yang mempunyai OS Android.
Semua perusahaan tersebut berlomba- lomba memasuki pasar yang menggiurkan ini. Perangkat smartphone dan tablet PC ini semakin populer karena kemampuannya untuk mudah dibawa kemana- mana. Ditambah dengan kemampuan baterai sekarang yang membuat mobile gadget ini mampu aktif dalam waktu yang lebih lama. Kemampuan komunikasi yang tinggi serta hiburan yang ditawarkan menjadikan perangkat ini sebagai perangkat yang multi fungsi (McMullan & Richardson, 2006). Perangkat ini mempunyai potensi yang tinggi dalam perannya di kehidupan (Palen, Salzman & Youngs, 2001) dan punya kans besar untuk  mendominasi internet meilhat perkembangan yang pesat pada generasi terbaru teknologi nirkabel (Keshav, 2005) Mereka bahkan bisa melakukan banyak kebebasan untuk menentukan jenis layanan apa yang di pakai dalam perangkat selularnya (Stokes, 2010).
Permasalahan
Penggunaan mobile gadget di Indonesia tidak bisa diremehkan sama sekali karena melihat tren perkembangannya yang cukup pesat. Ini diluar konteks dari maksimal tidaknya penggunaan fitur- fitur yang ada. Namun memang secara umum fenomena ini benar adanya. Dilihat juga bahwa ada kecenderungan para konsumen Indonesia latah teknologi, yang dalam mengkonsumsi barang sering kali didasari gengsi untuk memenuhi status sosial masyarakat dibanding kebutuhannya akan teknologi.
Dari situ apabila dikatikan dengan keberadaan OS pada mobile gadget maka akan menimbulkan beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Pertama adalah mengenai kemunculan mobile operation system ini sendiri. Yakni tentang bagaimana awalnya perangkat lunak jenis ini ditemukan, dan akhirnya digunakan. Dan mengapa penggunaannya berlangsung cukup telat, padahal penggunaan OS pada komputer (oleh IBM) sudah digunakan sejak dekade 1960an. (Pugh et al., 1991).
Karena sebelum kemunculan smartphone penggunaan telepon genggam tanpa OS tetap dapat terjadi pada masyarakat. Komunikasi berupa telepon dan pertukaran pesan singkat juga dapat tetap terjadi. Sehingga juga akan muncul pertanyaan apa sebenarnya yang ditawarkan oleh smartphone dengan OS- OS yang selalu diperbaharui, terhadap peningkatan kualitas komunikasi yang berlangsung antar masyarakat. Karena memang perangkat ini sebenarnya basis pelayanannya adalah pada bidang komunikasi.
Selanjutnya adalah apa sebenarnya fungsi dari mobile OS bagi berjalannya perangkat smartphone dan mobile gadget tersebut. Mengapa peran mobile OS pada perangkat smartphone sangat vital sehingga setiap perusahaan terus mengembangkan rilis terbarunya. Selain itu akan ditelaah pula bagaimana peran mobile OS dalam kegunannya untuk menunjang berlangsungnya komunikasi yang baik.
Dan yang terakhir adalah seberapa besar pemanfaatan mobile OS yang ada Indonesia. Melihat bahwa konsumen mobile gadget khususnya di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Perlu pengkajian apakah para pengguna smartphone dengan OS- OS terbaru tersebut sudah menggunakannya maksimal sesuai kemampuan OS tersebut.  Karena seperti kita tahu, bahwa jaringan internet di Indonesia belum sebaik negara lain, Indonesia berada di peringkat 116 menurut International Telecommunication Union (2002). Padahal pada OS terbaru, agar  fiturnya dapat berfungsi maksimal membutuhkan koneksi internet yang baik.
Tujuan dan Manfaat
Dari sisi penulis, makalah atas mini riset ini dibuat sebagai Ujian Akhir Semester mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi. Merupakan pendalaman atas materi yang di dapat selama satu semester menjalani perkuliahan. Melalui makalah ini, materi- materi yang dipelajari akan banyak digunakan untuk melakukan suatu analisis. Sehingga permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya dapat dikupas sesuai dengan teori- teori yang berkaitan serta kejadian nyata yang terjadi di masyarakat.
Selain itu makalah ini bertujuan juga untuk memberi gambaran dan penjelasan apa sebenarnya mobile OS itu, bagaimana perkembangannya dari pertama kali diluncurkan sampai sekarang ini, bagaimana peran dan fungsinya di dalam menunjang setiap proses komunikasi yang dilakukan antar manusia, serta kaitan teknologi ini dengan penggunannya di Indonesia. Konteks ke-Indonesia-an sangat penting untuk kita ketahui karena memang kita sebagai akademisi selain dituntut untuk menganalisis masalah, juga dituntut untuk memberikan solusi atas permasalahan itu.
Melalui penjelasan tersebut, kita yang selama kebanyakan berperan hanya sebagai pengguna, bisa mendapat wawasan tambahan tentang teknologi tersebut. Yang pada akhirnya akan membuat kita mampu memanfaatkan teknlogi ini dengan sebaik- baiknya. Teknologi sudah sangat pesat namun seringkali kita sebagai pengguna hanya mengikuti trend dan bukannya menggunakan teknologi berdasar kebutuhan.
Semoga, melalui tulisan ini para pembaca dapat mengetahui seluk beluk mobile OS, memahami kekeliruan yang selama ini terjadi pada proses penggunannya, serta yang terakhir dapat memilih dan menggunakan teknologi mobile OS yang paling tepat dengan kebutuhannya.
Kerangka Teoritis
Mobile operating system (mobile OS) adalah perangkat lunak utama yang akan mengontrol perangkat keras smartphone dan tablet PC. Mobile OS didesain khusus untuk perangkat telepon genggam dan sangat berbeda dengan OS pada umumnya yang bekerja di perangkat PC, karena memang mobile OS seperti ini harus bekerja pada hardware yang kemampuannya terbatas. (Chen, Shi, Lou & Hu, 2010)
Secara umum OS terdiri dari kode perintah, instruksi dan informasi lainnya yang mendukung kemampuan manusia untuk memecahkan suatu masalah (Rogers, Everett M., 1962)
Seperi halnya Windows OS atau Linux pada perangkat PC, mobile OS berguna sebagai dasar bagi program lain untuk bekerja pada perangkat smartphone dan tablet PC. Mobile OS bertanggung jawab menentukan fungsi dan fitur pada perangkat smartphone dan tablet PC atau perangkat mobile kita. Selain itu mobile OS juga yang menentukan aplikasi- aplikasi buatan pihak ketiga apa yang cocok untuk perangkat mobile kita. (webopedia.com, 2011)
Dalam tulisan ini perkembangan mobile OS akan diambil contoh dari 3 mobile OS yang paling popluer dipakai di Indonesia. Yakni Blackberry OS, iPhone OS, dan Android OS. Karena memang secara umum hanya tingga inilah pemain utama mobile gadget di Indonesia. Blackberry OS bekerja khusus untuk perangkat smartphone  Blackberry dan tablet Plybook, iPhone OS bekerja khusus bagi gadget keluaran Apple, yakni iPhone, iPad dan iPod Touch. Sementara Android OS lebih terbuka, karena memang mobile OS ini bisa digunakan pada smartphone keluaran berbagai jenis pabrikan seperti Samsung, Nexus ataupun HTC, demikian juga ketika digunakan pada perangkat tablet, Android OS juga bekerja di berbagai macam perangkat.
Pada Blackberry OS 7 fokus peningkatan yang dilakukan oleh Research In Motion (RIM), perusahaan pengembang OS Blackberry, adalah pada segi kecepatan dalam bekerjanya (Blackberry.com, 2012). Perangkat mobile dengan berbagai macam aplikasi di dalamnya, serta fitur- fiturnya yang sangat mengakomodasi pengguna, tentu akan memakan waktu cukup lama untuk booting apabila tidak didukung dengan OS yang baik. Hal ini akan membuat para konsumennya merasa terganggu apabila tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu peningkatan kecepatan booting akan membawa dampak besar berupa kenyamanan bagi para konsumen.
Selain itu, tampilan grafis yang semakin baik juga menjadi fokus pada peningkatan Blacberry OS 7 ini. Tampilan memang hanya sebuah wajah luar dari sebuah kecanggihan teknologi. Namun tampilan sangat penting karena pengguna akan mendapatkan banyak kemudahan apabila tampilan tersebut mengakomodasi mereka. Tampilan yang baik juga akan mempermudah pengguna untuk dapat menggunakan fitur- fitur yang ada dengan lebih maksimal.
Salah satu yang paling menonjol adalah bekerjanya perintah suara yang menjadi lebih halus daripada sebelumnya. Yang dimaksud lebih halus adalah mengenai kemampuan pencariannya yang sangat baik. Sesuai dengan fokus awal pengembangan OS yakni pada bagian kecepatan. Perintah suara ini adalah salah satu bentuk kecerdasan buatan (Mirabito & Morgenstern, 2004) yang penggunannya sudah semakin lumrah saat ini.
Keunggulan Blackberry OS sejak awal pertama kali diluncurkan adalah kemampuan menunjang komunikasinya yang demikian baik. Ditunjukkan dengan keberadaan Blackberry Messenger yang sangat populer di Indonesia. Mudah digunakan dan sangat praktis. Kemampuan push-emailnya sangat ditingkatkan pada Blacberry OS 7 ini. Pengelompokan email menjadi lebih cepat.
Di dalam menunjang para pengguna untuk mengerjakan pekerjaan kantor, Blackberry OS 7 menawarkan perangkat lunak yang kompatibel dengan file- file Word, Excel, maupun PowerPoint. Meskipun seringkali bukan pekerjaan yang mudah untuk melakukan hal- hal itu lewat telepon genggam, namun setidaknya perangkat lunak itu sangat membantu apabila kita perlu melakukan pekerjaan saat darurat. Misalnya ketika kita tidak sedang berada di kantor namun harus menyelesaikannya dengan singkat.
Pada kemampuan menjelajahi internet, browser juga bekerja dengan lebih cepat. Keunggulan lain mengenai browser pada Blackberry OS 7, adalah kemampuannya melihat kode sumber sebuah halaman yang kita buka. Kemampuan ini tidak ada pada perangkat smartphone lain kecuali pada PC.
Pada OS Android, rilis terbarunya adalah Android versi 4.0 yang melakukan pengutamaan pengembangan pada kemampuan multi-tasking yang baik (android.com, 2012). Sehingga pengguna dapat menjalankan berbagai program dalam satu waktu yang sama tanpa harus mengeluhkan tentang berkurangnya respon perangkat mobile. Selanjutnya secara umum ada 3 pengembangan lain yakni fitur notifikasi yang bekerja dengan sangat baik, interaktifitas yang mendalam serta cara komunikasi yang berusaha ditampilkan dengan lebih menarik
Android OS 4.0 dengan tampilan grafisnya mencoba meraih konsumen melalui kemampuannya melakukan navigasi terhadap aplikasi- apliaksi yang dijalankannya. Kemudahan untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain tanpa harus menutup aplikasi adalah salah satu contohnya. Hal ini juga membuktikan bahwa penekanan kemampuan multi-tasking menjadi keunggulan android OS.
Pada fitur notifikasi diberikan tampilan yang interaktif sehingga pengguna merasa nyaman dengan update yang ada tanpa harus merasa terganggu. Selain itu, untuk meningkatkan aksesibilitas pada waktu- waktu yang penting, pada perangkat yang berbasiskan Android OS 4, penggguna tidak perlu lagi melakukan un-lock untuk mengakses kamera atau melihat pembertiahuan. Sehingga momen penting atau ketika sedang terburu- buru pengguna tetap bisa mengakses fitur- fitur tersebut sekaligus tetap menjaga keamanan perangkat telepon genggam.
Melakukan proses penginputan teks melalui perintah suara juga semakin dimudahkan. Ini juga termasuk bentuk kecerdasan buatan. Teks akan otomatis tertulis ketika kita berbicara bahkan ketika kita melakukan jeda. Konsep ini sesuai dengan konsep artificial intellegence yakni natural language processing.
Kemampuan navigasi juga sedikit mampu memudahkan pengguna untuk melakukan perintah tanpa harus melihat layar. Akan ada pemberitahuan suara apabila pengguna menyentuh bagian layar tertentu. Pada akhirnya teknologi ini akan mengakomodasi orang yang punya keterbatasan pengelihatan.
Ketika memasuki fitur browser, Android yang memang merupakan salah satu lini bisnis dari Google, mempunyai hubungan yang baik dengan browser Google Chrome. Pengguna perangkat telepon yang berbasi Android OS 4 akan terintegrasi dengan halaman favorit yang tersimpan pada akun Google mereka. Akses ini akan berlangsung dengan lebih cepat karena memang ada integrasi antara keduanya. Dan ketika koneksi tidak lagi terhubung, halaman- halam tadi tetap tersimpan, sehingga pengguna tetap bisa membaca halaman web tersebut.
Terakhir ada hal baru yang ditawarkan Android OS 4 yakni mengenai pendeteksian wajah dalam rangka menjaga keamanan. Dengan menggunakan kamrea, perangkat telepon akan mendeteksi wajah kita. Fitur ini bekerja dengan pengaman konvensional lain seperti PIN sebagai cadangang apabila pendeteksian dianggap terlalu rumit.
Ada juga sesuatu yang baru yaitu, kemudahan konektivitas WiFi langsung dengan perangkat lain tanpa autentikasi yang berlebihan. Jika selama ini hubungan antar perangkat lebih populer menggunakan bluetooth, maka android OS 4 memanfaatkan WiFi yang lebih cepat. Selain itu apabila menggunakan WiFi mobilitas lebih akan bisa didapat seperti penghubungan ke perangkat printer, atau PC.
iPhone OS 5 (iOS 5) merupakan rilis terbaru mobile OS dari Apple (Apple.com, 2012). OS ini bekerja tidak hanya pada perangkat iPhone namun juga pada perangkat iPod dan iPad milik apple. Pada iO5 terdapat pemberitahuan yang terintegrasi pada perangkatnya. Melalui notifikasi yang ada penggunanya dapat menindalanjuti dengan sekali sentuh. Segala pembaharuan informasi yang diinginkan untuk diberikan, akan muncul pada layar perangkat yang digunakan oleh pengguna, baik itu iPhone, iPod maupun iPad.
Untuk melayani proses pertukaran pesan pendek, pada iOS 5 terdapat aplikasi bernama iMessage. Dalam aplikasi ini, pertukaran pesan yang terjadi lebih dari sekedar pesan teks saja melainkan juga foto dan video bagi sesama pengguna iOS 5. Para pengguna juga bisa mengetahui sejauh mana pesannya ditidak lanjuti oleh lawan bicaranya. Misalnya pengguna akan tahu apakah pesan terebut sudah diterima oleh lawan bicaranya, dan apakah pesan tersebut sudah dibaca atau belum. Pertukaran pesan yang berlangsung melalui aplikasi ini difasilitasi tidak hanya dengan jaringan sinyal dari provider telekomunikasi saja, melainkan juga pada melalui WiFi.
Dalam iOS 5 ada kemudahan ketika kita ingin membaca koran atau majalah digital. Semua terintegrasi dalam aplikasi bernama Newsstand. Pada aplikasi tersebut akan muncul koran atau majalah favorit yang biasa dibaca oleh pengguna. Kita bisa langsung membelinya melalu aplikasi ini pula. Ketika ada edisi terbaru, maka tampilan cover yang baru juga akan segera muncul.
Bagi para aktivis sosial media, terutama Twitter, iOS 5 membantu memudahkan pengguna untuk terus terhubung dengan teman- temannya di Twitter selayaknya menghubungi kontak yang lain. Dengan satu kali login, maka semua hal pada perangkat yang menggunakan iOS 5 akan terintegrasi langsung dengan Twitter. Misalnya setiap photo yang diambil akan langsung dapat di terbitkan melalui Twitter.
Hal lain yang cukup baik ditawarkan pada iOS 5 adalah kemampuannya untuk melakukan sinkronisasi tanpa harus menghubungkan kabel data dengan PC. Semuanya dapat dilakukan, termasuk mem-backup data yang kita punya di perangkat mobile kita ke dalam PC secara wireless.
Pada pembahasan Mobile OS, akan digunakan dua teori yakni Mediamorphosis dan teori praktek penggunaan teknologi. Mediamorphosis (Fidler, 2008) merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah media mengalami perubahan dan perkembangan. Ada 6 prinsip yaitu:
1.      Coevolution and coexistence: yaitu bahwa media komunikasi kemunculannya merupakan bentuk adaptasi dari pengembangan teknologi yang ada.
2.      Metamorphosis: yaitu bahwa perkembangan media menjadi hal- hal yang baru berlangsung melalui sebuah proses yang bertahap dan bukan meupakan sesuatu yang spontan.
3.      Propagation: yaitu bahwa kemunculan media baru turut serta membawa perkembangan istilah- istilah baru misalnya pada penggunaan bahasa
4.      Survival: yaitu bahwa segala bentuk media yang ada sekarang ini harus beradaptasi untuk tetap bisa bertahan. Apabila hal itu tidak dilakukan maka media akan mati dan tidak digunakan lagi.
5.      Opportunity and Need: media baru muncul dan digunakan tidak hanya karena teknologinya canggih melainkan dipengaruhi faktor lain seperti ekonomi
6.      Delayed adoption: yaitu bahwa media baru membutuhkan waktu lama untuk bisa menjadi popluer dan menghasilkan keuntungan
Sedangkan apabila kita melihat konsep praktek penggunaan pada teknologi, dibagi dua level yang berbeda yakni user-sphere dan expert-sphere (Pacey, 1983). User sphere menyangkut pengguna sebuah teknologi yang kemampuannya adalah menjalankan alat dan mengkonsumsinya. Sementara pada expert sphere menyangkut perumusan dan perancangan ketika ingin membangun sebuah teknologi.

Metodologi
Dalam menuliskan makalah ini digunakan metode studi kepustakaan. Penulis menggunakan buku- buku referensi wajib mata kuliah perkembangan teknologi komunikasi, serta buku- buku yang berhubungan dengan teknologi komunikasi khususnya komputer dan perangkat lunak Serta dari bacaan yang terdapat halaman- halaman web yang mempunyai kredibilitas, pemberitaan dari media massa serta jurnal- jurnal ilmuah yang berhubungan dengan dunia teknologi komunikasi, komputer dan perangkat lunak. Kemudian akan dikaitkan dengan fenomena nyata di masyarakat dari hasil pengamatan.

Analisis
Pada bagian kerangka teoritis, terdapat penjelasan tentang kemampuan- kemampuan 3 pemain utama mobile OS. Yakni Blackberry OS, iPhone OS, dan Android OS. Dapat disimpulkan bahwa ketiganya memang sudah mempunyai segmentasi pasar sendiri, walaupun untuk beberapa gadgets nampak ada persaingan yang berarti antara ketiganya.
Mobile OS-mobile OS ini menawarkan sebuah layanan yang mengedepankan kecepatan booting. Dimana pengguna bisa membuka dan menggunakan aplikasi- aplikasi pada gadget mobile mereka (smartphone maupun tablet) dalam satu waktu sekaligus, tanpa terjadinya gangguan atau berkurangnya respon. Mobile OS ini memastikan bahwa tugasnya sebagai rumah bagi aplikasi lain, benar- benar terlaksana.
Kestabilan dan kemampuan melakukan booting merupakan hal terpenting dalam suatu mobile OS. Mobile OS juga dituntut untuk bekerja dengan maksimal, memanfaatkan perangkat keras dari sebuah gadget. Di tengah keterbatasan mobile gadget yang memang berukuran kecil, dan otomatis mesin- mesinnya juga kecil, keberadaan mobile OS yang baik harus mampu menjamin bahwa ukuran mesin tersebut tidak menjadi masalah bagi berlangsungnya proses pengoprasian aplikasi dan software.
Dalam kaitannya dengan komunikasi, kemampuan seperti ini menunjang kecepatan dan kelancaran akses komunikasi bagi para penggunanya. Pengguna bisa melakukan berbagai jenis komunikasi bersamaan sekaligus dengan mereka menyelesaikan tugas- tugas mereka, atau sekaligus menjadi asisten pribadi digital mereka.
Kemampuan mobile OS yang mampu mengakomodasi berjalannya berbagai macam aplikasi adalah kunci bagaimana peningatan kemampuan komunikasi berjalan. Pesan teks, pertukaran file, foto, maupun video bisa dijalankan bersamaan dengan kekuatan integrasi antar aplikasi.Demikian pula pengiriman email dan akses sosial media, semuanya bisa dijalankan bersamaan tanpa harus menutup salah satunya terlebih dahulu.
Sebenarnya kemampuan komunikasi yang tinggi seperti ini bukan hanya saja karena kehadiran mobile OS sebagai perangkat lunak, melainkan juga ada faktor dari kemampuan mesin gadget serta yang terakhir adalah jaringan sinyal yang melayani. Karena pertukaran data dengan sangat masif tersebut membutuhkan jaringan dengan kecepatan tinggi.
            Apabila merujuk pada teori mediamorphosis (Fidler, 2008), perkembangan mobile OS memenuhi beberapa prinsip yang disebutkan. Yakni:
1.      Coevolution and coexistence: Keberadaan mobile OS, adalah lanjutan dari OS yang ada pada PC. Akibat tuntuan zaman yang menginginkan segalanya berjalan lebih praktis maka perangkat keras semacam PC mengalami modifikasi dan penggabungan dengan telepon genggam. Maka lahirlah smartphone dan tablet. Untuk melakukan pekerjaan di  2 jenis gadget ini, maka muncullah mobile OS.
2.      Metamorphosis: Berkaitan dengan yang sebelumnya, keberadaan mobile OS tidak serta merta muncul begitu saja. Namun lebih karena diperlukannya sebuah perangkat lunak inti yang bekerja pada perangkat keras yang mempunyai kemampuan kurang dari PC. Kemampuan kurang tersebut harus ditutupi oleh kecepatan tinggi.
3.      Survival: bahwa kemunculan mobile OS ini adalah sebagai jawaban untuk tetap memberi pelayanan perangkat lunak yang sama baiknya, meskipun perangkat kerasnya mempunyai mesin yang sederhana.
4.      Opportunity and Need: kemunculan mobile OS tidak sekedar karena ada teknologi yang mampu membuat perangkat lunak yang lebih sederhana, melainkan karena adanya keinginan secara sosial dari masyarakat akan sebuah perangkat yang lebih mudah dibawa kemana- mana namun tetap punya performa sebaik PC.
5.      Delayed adoption: mobile OS perlu waktu untuk bisa sepopuler OS konvensional yang bekerja pada PC. Apabila nantinya sudah maksimal, kemungkinan dengan gadget atau mesin perangkat keras yang kecil, performanya bisa menyamai bahkan melebihi PC yang ada sekarang ini.
Dalam konteks Indonesia penggunaan mobile OS pada perangkat gadget, belum mencapai titik yang maksimal. Hal ini disebabkan infrastuktur penunjangnya yakni jaringan telekomunikasi masih terbatas. Untuk bisa memaksimalkan fitur- fitur seperti misalnya mendapat update terbaru dengan cepat atau melakukan pertukaran video, dibutuhkan koneksi internet yang menunjang.

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan didapat kesimpulan bahwa mobile OS muncul dan berkembang sebagai jawaban atas keinginan manusia akan kemampuan maksimal pada perangkat- perangkat mobile milik mereka seperti pada smartphone dan tablet. Manusia ingin mempunyai kemampuan PC dengan ukuran telepon genggam. Mobile OS merupakan metamorphosis dari OS konvensional yang bekerja pada perangkat PC. Diprediksi perkembangan mobile OS akan sangat pesat. Karena tren menunjukkan bahwa di masa yang akan datang, gadget (dengan penggunaan mobile OS di dalamnya) berukuran lebih kecil akan mempunyai kemampuan yang setara dengan PC. Apalagi kemampuan mobilitas tinggi yang ditawarkan gadget mobile ini. Perihal teknologi ini benar- benar dibutuhkan belum menjadi alasan yang tepat dalam pengembangan mobile OS.


Daftar Pustaka
(android.com, 2012) http://developer.android.com/sdk/android-4.0-highlights.html diakses pada 29/05/2012 pukul 22:25
(Blackberry.com, 2012) http://ca.blackberry.com/software/smartphones/blackberry-7-os.html Diakses pada 29/05/2012 pukul 21:23
Chen T., Shi Q., Lou X., Hu W. “A Case Study of Course Design for Software Development on Mobile Phone”. IEEE CONFERENCE PUBLICATIONS, Publication Year: 2010 , Page(s): 59 – 64
Dominick, Joseph R., (2009). The Dynamics of Mass Communication: Media in the Digital Age, 10th edition, New York: McGraw-Hill
Elter, Wolfgang. (2011). Introduction to Artificial Intelligence, London Dordrecht Heidelberg New York:Springer

Fidler, Roger F. (1997). Mediamorphosis: Understanding New Media. Pine Forge Press: California
Friedman, Thomas L. (2007). The World is Flat: A brief history of the Twenty-first Century,New York: Picador/Farrar, Straus and Giroux

Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (2010). Communication Technology Update and Fundamental. 12th Edition. Boston: Focal Press
(ITU) http://www.itu.int/newsroom/press_releases/2003/30.html  diakses pada 2/6/2012 17:17
Keshav S.,  "Why  cell  phones  will  dominate  the  future  internet", SIGCOMM  Comput. Commun.  Rev.,  vol.  35,  no.  2,  Apr.  2005,  pp. 83-86, doi:  10.114511064413.1064425
Lin, Carolyn A. & Atkin, David A. (2002). Communication Technology and Society,Cresskill, NJ: Hampton Press, Inc.

Mirabito Michael M. A., Morgenstern Barbara L., (2004) The New Communications Technologies: Applications, Policy, and Impact Fifth Edition. Focal Press: Oxford

McMullan J. and Richardson I.,  "The mobile  phone: a hybrid multi­platform medium",  Proc.  the  3rd  Australasian  Conference  on interactive Entertainment, ACM International Conference Proceeding Series, vol.  207, Dec. 2006, pp.  sI03-108
McLuhan, Marshall (1964) Understanding Media: The Extensions of Man. New York: McGraw-Hill

Pacey, Arnold (1983) The culture of technology. USA: MIT Press edition
Palen L., Salzman M. And Youngs E., "Discovery and Integration of Mobile Communications  in  Everyday  Life",  Personal  Ubiquitous Comput.,  vol  5,  no.  2,  Jan.  2001,  pp.  109-122
Pugh, E. , R.J. Lyle and H. Palmer. IBM’s 360 and Early 370 Systems. Cambridge: MIT
Press, 1991.
Rogers, Everett M., (1962) Diffusion of Innovation. The Free Press: New York
Straubhaar, Joseph, LaRose, Robert, & Davenport, Lucinda (2010). Media Now: Understanding Media, Culture and Technology, 6th edition, Belmont, CA: Wadsworth

Stokes J. (2010). Google’s biggest announcement was not phone, but a URL. Ars Technica. Retrivied from http:arstechnica.com/gadgets/news/2010/01/googles-big-news-today-was-not-a-phone-but-a-url.ars
Svanæs, Dag (2000) Understanding Interactivity. Norges teknisk-naturvitenskapelige universitet
Wiliams, Briand, Stacey, Sawyer. (2009). Using Information Technology. The McGraw-Hill Companies
Yan F.X., Hou Z.X., Zhang D.H., Kang W.K., and Zheng J.Q. “Research of Haptic Techniques for Computer-Based Education”, 4th International Conference on Computer Science and Education, Nanning, China, 25-28 July, 2009, pp. 1636-1640

Tidak ada komentar:

Posting Komentar