Perkembangan Mobile Operating System
Ircham Miladi Aganovi
11060846990
Abstraksi
Perkembangan
zaman membawa manusia pada suatu masa yang menuntut segalanya bekerja
lebih cepat dalam mobilitas yang tinggi. Sebuah kombinasi antara PC
dengan telepon genggam muncul. Dengan bantuan mobile Operating System
(mobile OS) yang bekerja di dalamnya, perangkat ini menawarkan kemampuan
komunikasi dengan kualitas dan mobilitas yang tinggi.
Melihat fenomena tersebut, maka akan timbul pertanyaan mengenai apa
sebenarnya mobile OS itu, apa saja yang benda ini lakukan, apa saja
fungsinya di dalam menunjang bekerjanya perangkat smartphone atau tablet. Peningkatan apa yang terjadi pada komuniikasi yang dilakukan melalui perangkat mobile yang dilengkapi dengan OS. Serta seberapa maksimalkah OS tersebut dapat bekerja dalam penggunannya di Indonesia
Makalah
ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada tersebut Sehingga
nantinya kita dapat memilih OS yang fungsinya sesuai dengan yang kita
inginkan, dan pemanfaatannya dapat maksimal. Perlu dicatat bahwa
keberadaan teknologi komunikasi tujuan utamanya adalah menunjang proses
komunikasi, bukan untuk sekedar penunjuk status sosial di lingkungan
masyarakat.
Untuk
menganalisis masalah fitur apa saja yang ada di dalam mobile OS. Dalam
konteks ke-Indonesia-an akan dilihat peran infrastruktuya bagi
bekerjanya OS. Lalu data tadi akan dikatikan dengan teori Mediamorphosis
milik Fidler.
Dalam
menuliskan makalah ini digunakan metode studi kepustakaan. Penulis
menggunakan buku- buku perkembangan teknologi komunikasi, halaman web
yang mempunyai kredibilitas, pemberitaan media massa, serta jurnal-
jurnal ilmiah dunia teknologi komunikasi dan komputer.
Hasil
analisis menunjukkan bahwa mobile OS bekerja sebagai perangkat lunak
utama yang menjadi rumah bagi aplikas- aplikasi tambahan lainnya.
Merupakan metarmophosis dari OS yang bekerja pada PC, namun mobile OS
dituntut lebih mampu memaksimalkan keterbatasan hardware pada mobile
gadget.
Melihat hal itu, pada pemakaiannya harus memperhatikan apakah sesuai di
Indonesia. Mengingat infrastruktur penunjang agar fungsi mobile OS bisa
maksimal masih sangat kurang bekerja di Indonesia. Yakni koneksi
internet.
Latar Belakang
Teknologi
komunikasi selalu berkembang untuk terus dapat memuaskan keinginan
manusia di bidang komunikasi. Teknologi komunikasi dibuat sedemikian
rupa sehingga proses komunikasi yang berlangsung antar manusia semakin
efisien dan menarik. Batasan jarak, maupun waktu dihapuskan demi
berlangsungnya komunikasi yang cepat dan tepat.
Salah
satu jenis perangkat teknologi komunikasi yang sangat populer saat ini
adalah telepon genggam atau handphone. Benda ini melakukan pemenuhan
kebutuhan komunikasi pada manusia lewat fungsinya yang membuat manusia
bisa terhubung antar manusia lainnya dengan mobilitas yang sangat
tinggi. Manusia bisa saling berkomunikasi satu sama lain tanpa harus
bertatap muka dan bisa melakukan komunikasi di manapun selama perangkat
handphone dapat menangkap sinyal.
Dalam
perkembangannya handphone tidak hanya bisa melakukan panggilan telepon
atau mengirim pesan pendek (SMS), namun mulai merambah menjadi sebuah
‘komputer kecil’. Melalui perkembangan teknologi, muncul varian lain
dari handphone yaitu apa yang dikenal dengan nama smartphone. Bentuk lainnya adalah dengan kemunculan tablet Personal Computer (PC) yang merupakan bentuk ‘pengkerdilan’ PC konvensional.
Smartphone didefinisikan
sebagai alat yang tidak sekedar memberi pelayanan berupa telepon atau
mengirim pesan, namun juga membantu sebagai asisten pribadi digital
(personal digital assistant) kita. Smartphone memberi kita
pelayanan berupa akses e-mail langsung, serta memungkinkan kita
melakukan pekerjaan pada dokumen kantor. Secara umum, smartphoneadalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan yang lebih canggih, dan sering kali mempunyai fungsi seperti komputer atau PC (Yan, Hou, Zhang, Kang, Zheng, 1999).
Dengan kemampuannya yang sudah seperti komputer itu, smartphone tentu membutuhkan sebuah teknologi tambahan dari apa yang dimiliki oleh perangkat handphone pada umumnya. Smartphone memiliki
apa yang disebut dengan sistem operasi atau operating system (OS)
seperti yang terdapat pada perangkat komputer. Dalam istiliah yang lebih
populer, untuk membedakan dengan OS pada komputer, maka OS pada smartphone dikenal dengan nama Mobile Operating System (Mobile OS).
Penggunaan mobile OS dimulai
sejak tahun 1996 melalui perusahaan pengembang perangkat lunak, Palm
dengan meluncurkan Palm OS. Dan sampai sekarang ini sudah lahir berbagai
macam mobile OS seperti iPhone OS yang diluncurkan oleh Apple
untuk perangkat iPhone mereka. Windows mobile yang dikeluarkan oleh
pengembang OS ternama, Microsoft. Selanjutnya ada Blackberry OS milik
Research In Motion (RIM) yang bekerja pada perangkat Blackberry yang
mereka produksi. Lalu Google yang mempunyai OS Android.
Semua perusahaan tersebut berlomba- lomba memasuki pasar yang menggiurkan ini. Perangkat smartphone dan
tablet PC ini semakin populer karena kemampuannya untuk mudah dibawa
kemana- mana. Ditambah dengan kemampuan baterai sekarang yang membuat mobile gadget
ini mampu aktif dalam waktu yang lebih lama. Kemampuan komunikasi yang
tinggi serta hiburan yang ditawarkan menjadikan perangkat ini sebagai
perangkat yang multi fungsi (McMullan & Richardson, 2006). Perangkat
ini mempunyai potensi yang tinggi dalam perannya di kehidupan (Palen,
Salzman & Youngs, 2001) dan punya kans besar untuk mendominasi
internet meilhat perkembangan yang pesat pada generasi terbaru teknologi
nirkabel (Keshav, 2005) Mereka bahkan bisa melakukan banyak kebebasan
untuk menentukan jenis layanan apa yang di pakai dalam perangkat
selularnya (Stokes, 2010).
Permasalahan
Penggunaan mobile gadget
di Indonesia tidak bisa diremehkan sama sekali karena melihat tren
perkembangannya yang cukup pesat. Ini diluar konteks dari maksimal
tidaknya penggunaan fitur- fitur yang ada. Namun memang secara umum
fenomena ini benar adanya. Dilihat juga bahwa ada kecenderungan para
konsumen Indonesia latah teknologi, yang dalam mengkonsumsi barang
sering kali didasari gengsi untuk memenuhi status sosial masyarakat
dibanding kebutuhannya akan teknologi.
Dari situ apabila dikatikan dengan keberadaan OS pada mobile gadget maka akan menimbulkan beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Pertama adalah mengenai kemunculan mobile operation system
ini sendiri. Yakni tentang bagaimana awalnya perangkat lunak jenis ini
ditemukan, dan akhirnya digunakan. Dan mengapa penggunaannya berlangsung
cukup telat, padahal penggunaan OS pada komputer (oleh IBM) sudah
digunakan sejak dekade 1960an. (Pugh et al., 1991).
Karena sebelum kemunculan smartphone
penggunaan telepon genggam tanpa OS tetap dapat terjadi pada
masyarakat. Komunikasi berupa telepon dan pertukaran pesan singkat juga
dapat tetap terjadi. Sehingga juga akan muncul pertanyaan apa sebenarnya
yang ditawarkan oleh smartphone dengan OS- OS yang selalu
diperbaharui, terhadap peningkatan kualitas komunikasi yang berlangsung
antar masyarakat. Karena memang perangkat ini sebenarnya basis
pelayanannya adalah pada bidang komunikasi.
Selanjutnya adalah apa sebenarnya fungsi dari mobile OS bagi berjalannya perangkat smartphone dan mobile gadget tersebut. Mengapa peran mobile OS pada perangkat smartphone sangat vital sehingga setiap perusahaan terus mengembangkan rilis terbarunya. Selain itu akan ditelaah pula bagaimana peran mobile OS dalam kegunannya untuk menunjang berlangsungnya komunikasi yang baik.
Dan yang terakhir adalah seberapa besar pemanfaatan mobile OS yang ada Indonesia. Melihat bahwa konsumen mobile gadget khususnya di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Perlu pengkajian apakah para pengguna smartphone
dengan OS- OS terbaru tersebut sudah menggunakannya maksimal sesuai
kemampuan OS tersebut. Karena seperti kita tahu, bahwa jaringan
internet di Indonesia belum sebaik negara lain, Indonesia berada di
peringkat 116 menurut International Telecommunication Union (2002).
Padahal pada OS terbaru, agar fiturnya dapat berfungsi maksimal
membutuhkan koneksi internet yang baik.
Tujuan dan Manfaat
Dari
sisi penulis, makalah atas mini riset ini dibuat sebagai Ujian Akhir
Semester mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi. Merupakan
pendalaman atas materi yang di dapat selama satu semester menjalani
perkuliahan. Melalui makalah ini, materi- materi yang dipelajari akan
banyak digunakan untuk melakukan suatu analisis. Sehingga permasalahan
yang telah disebutkan sebelumnya dapat dikupas sesuai dengan teori-
teori yang berkaitan serta kejadian nyata yang terjadi di masyarakat.
Selain itu makalah ini bertujuan juga untuk memberi gambaran dan penjelasan apa sebenarnya mobile OS itu,
bagaimana perkembangannya dari pertama kali diluncurkan sampai sekarang
ini, bagaimana peran dan fungsinya di dalam menunjang setiap proses
komunikasi yang dilakukan antar manusia, serta kaitan teknologi ini
dengan penggunannya di Indonesia. Konteks ke-Indonesia-an sangat penting
untuk kita ketahui karena memang kita sebagai akademisi selain dituntut
untuk menganalisis masalah, juga dituntut untuk memberikan solusi atas
permasalahan itu.
Melalui
penjelasan tersebut, kita yang selama kebanyakan berperan hanya sebagai
pengguna, bisa mendapat wawasan tambahan tentang teknologi tersebut.
Yang pada akhirnya akan membuat kita mampu memanfaatkan teknlogi ini
dengan sebaik- baiknya. Teknologi sudah sangat pesat namun seringkali
kita sebagai pengguna hanya mengikuti trend dan bukannya menggunakan
teknologi berdasar kebutuhan.
Semoga, melalui tulisan ini para pembaca dapat mengetahui seluk beluk mobile OS,
memahami kekeliruan yang selama ini terjadi pada proses penggunannya,
serta yang terakhir dapat memilih dan menggunakan teknologi mobile OS yang paling tepat dengan kebutuhannya.
Kerangka Teoritis
Mobile operating system (mobile OS) adalah perangkat lunak utama yang akan mengontrol perangkat keras smartphone dan tablet PC. Mobile OS didesain
khusus untuk perangkat telepon genggam dan sangat berbeda dengan OS
pada umumnya yang bekerja di perangkat PC, karena memang mobile OS
seperti ini harus bekerja pada hardware yang kemampuannya terbatas.
(Chen, Shi, Lou & Hu, 2010)
Secara
umum OS terdiri dari kode perintah, instruksi dan informasi lainnya
yang mendukung kemampuan manusia untuk memecahkan suatu masalah (Rogers,
Everett M., 1962)
Seperi halnya Windows OS atau Linux pada perangkat PC, mobile OS berguna sebagai dasar bagi program lain untuk bekerja pada perangkat smartphone dan tablet PC. Mobile OS bertanggung jawab menentukan fungsi dan fitur pada perangkat smartphone dan tablet PC atau perangkat mobile kita. Selain itu mobile OS juga yang menentukan aplikasi- aplikasi buatan pihak ketiga apa yang cocok untuk perangkat mobile kita. (webopedia.com, 2011)
Dalam tulisan ini perkembangan mobile OS
akan diambil contoh dari 3 mobile OS yang paling popluer dipakai di
Indonesia. Yakni Blackberry OS, iPhone OS, dan Android OS. Karena memang
secara umum hanya tingga inilah pemain utama mobile gadget di Indonesia. Blackberry OS bekerja khusus untuk perangkat smartphone Blackberry
dan tablet Plybook, iPhone OS bekerja khusus bagi gadget keluaran
Apple, yakni iPhone, iPad dan iPod Touch. Sementara Android OS lebih
terbuka, karena memang mobile OS ini bisa digunakan pada smartphone
keluaran berbagai jenis pabrikan seperti Samsung, Nexus ataupun HTC,
demikian juga ketika digunakan pada perangkat tablet, Android OS juga
bekerja di berbagai macam perangkat.
Pada
Blackberry OS 7 fokus peningkatan yang dilakukan oleh Research In
Motion (RIM), perusahaan pengembang OS Blackberry, adalah pada segi
kecepatan dalam bekerjanya (Blackberry.com, 2012). Perangkat mobile
dengan berbagai macam aplikasi di dalamnya, serta fitur- fiturnya yang
sangat mengakomodasi pengguna, tentu akan memakan waktu cukup lama untuk
booting apabila tidak didukung dengan OS yang baik. Hal ini akan
membuat para konsumennya merasa terganggu apabila tidak ditangani dengan
baik. Oleh karena itu peningkatan kecepatan booting akan membawa dampak
besar berupa kenyamanan bagi para konsumen.
Selain
itu, tampilan grafis yang semakin baik juga menjadi fokus pada
peningkatan Blacberry OS 7 ini. Tampilan memang hanya sebuah wajah luar
dari sebuah kecanggihan teknologi. Namun tampilan sangat penting karena
pengguna akan mendapatkan banyak kemudahan apabila tampilan tersebut
mengakomodasi mereka. Tampilan yang baik juga akan mempermudah pengguna
untuk dapat menggunakan fitur- fitur yang ada dengan lebih maksimal.
Salah
satu yang paling menonjol adalah bekerjanya perintah suara yang menjadi
lebih halus daripada sebelumnya. Yang dimaksud lebih halus adalah
mengenai kemampuan pencariannya yang sangat baik. Sesuai dengan fokus
awal pengembangan OS yakni pada bagian kecepatan. Perintah suara ini
adalah salah satu bentuk kecerdasan buatan (Mirabito & Morgenstern,
2004) yang penggunannya sudah semakin lumrah saat ini.
Keunggulan
Blackberry OS sejak awal pertama kali diluncurkan adalah kemampuan
menunjang komunikasinya yang demikian baik. Ditunjukkan dengan
keberadaan Blackberry Messenger yang sangat populer di Indonesia. Mudah
digunakan dan sangat praktis. Kemampuan push-emailnya sangat
ditingkatkan pada Blacberry OS 7 ini. Pengelompokan email menjadi lebih
cepat.
Di
dalam menunjang para pengguna untuk mengerjakan pekerjaan kantor,
Blackberry OS 7 menawarkan perangkat lunak yang kompatibel dengan file-
file Word, Excel, maupun PowerPoint. Meskipun seringkali bukan pekerjaan
yang mudah untuk melakukan hal- hal itu lewat telepon genggam, namun
setidaknya perangkat lunak itu sangat membantu apabila kita perlu
melakukan pekerjaan saat darurat. Misalnya ketika kita tidak sedang
berada di kantor namun harus menyelesaikannya dengan singkat.
Pada
kemampuan menjelajahi internet, browser juga bekerja dengan lebih
cepat. Keunggulan lain mengenai browser pada Blackberry OS 7, adalah
kemampuannya melihat kode sumber sebuah halaman yang kita buka.
Kemampuan ini tidak ada pada perangkat smartphone lain kecuali pada PC.
Pada
OS Android, rilis terbarunya adalah Android versi 4.0 yang melakukan
pengutamaan pengembangan pada kemampuan multi-tasking yang baik
(android.com, 2012). Sehingga pengguna dapat menjalankan berbagai
program dalam satu waktu yang sama tanpa harus mengeluhkan tentang
berkurangnya respon perangkat mobile. Selanjutnya secara umum
ada 3 pengembangan lain yakni fitur notifikasi yang bekerja dengan
sangat baik, interaktifitas yang mendalam serta cara komunikasi yang
berusaha ditampilkan dengan lebih menarik
Android
OS 4.0 dengan tampilan grafisnya mencoba meraih konsumen melalui
kemampuannya melakukan navigasi terhadap aplikasi- apliaksi yang
dijalankannya. Kemudahan untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi
lain tanpa harus menutup aplikasi adalah salah satu contohnya. Hal ini
juga membuktikan bahwa penekanan kemampuan multi-tasking menjadi
keunggulan android OS.
Pada
fitur notifikasi diberikan tampilan yang interaktif sehingga pengguna
merasa nyaman dengan update yang ada tanpa harus merasa terganggu.
Selain itu, untuk meningkatkan aksesibilitas pada waktu- waktu yang
penting, pada perangkat yang berbasiskan Android OS 4, penggguna tidak
perlu lagi melakukan un-lock untuk mengakses kamera atau melihat
pembertiahuan. Sehingga momen penting atau ketika sedang terburu- buru
pengguna tetap bisa mengakses fitur- fitur tersebut sekaligus tetap
menjaga keamanan perangkat telepon genggam.
Melakukan
proses penginputan teks melalui perintah suara juga semakin dimudahkan.
Ini juga termasuk bentuk kecerdasan buatan. Teks akan otomatis tertulis
ketika kita berbicara bahkan ketika kita melakukan jeda. Konsep ini
sesuai dengan konsep artificial intellegence yakni natural language
processing.
Kemampuan
navigasi juga sedikit mampu memudahkan pengguna untuk melakukan
perintah tanpa harus melihat layar. Akan ada pemberitahuan suara apabila
pengguna menyentuh bagian layar tertentu. Pada akhirnya teknologi ini
akan mengakomodasi orang yang punya keterbatasan pengelihatan.
Ketika
memasuki fitur browser, Android yang memang merupakan salah satu lini
bisnis dari Google, mempunyai hubungan yang baik dengan browser Google
Chrome. Pengguna perangkat telepon yang berbasi Android OS 4 akan
terintegrasi dengan halaman favorit yang tersimpan pada akun Google
mereka. Akses ini akan berlangsung dengan lebih cepat karena memang ada
integrasi antara keduanya. Dan ketika koneksi tidak lagi terhubung,
halaman- halam tadi tetap tersimpan, sehingga pengguna tetap bisa
membaca halaman web tersebut.
Terakhir
ada hal baru yang ditawarkan Android OS 4 yakni mengenai pendeteksian
wajah dalam rangka menjaga keamanan. Dengan menggunakan kamrea,
perangkat telepon akan mendeteksi wajah kita. Fitur ini bekerja dengan
pengaman konvensional lain seperti PIN sebagai cadangang apabila
pendeteksian dianggap terlalu rumit.
Ada
juga sesuatu yang baru yaitu, kemudahan konektivitas WiFi langsung
dengan perangkat lain tanpa autentikasi yang berlebihan. Jika selama ini
hubungan antar perangkat lebih populer menggunakan bluetooth, maka
android OS 4 memanfaatkan WiFi yang lebih cepat. Selain itu apabila
menggunakan WiFi mobilitas lebih akan bisa didapat seperti penghubungan
ke perangkat printer, atau PC.
iPhone
OS 5 (iOS 5) merupakan rilis terbaru mobile OS dari Apple (Apple.com,
2012). OS ini bekerja tidak hanya pada perangkat iPhone namun juga pada
perangkat iPod dan iPad milik apple. Pada iO5 terdapat pemberitahuan
yang terintegrasi pada perangkatnya. Melalui notifikasi yang ada
penggunanya dapat menindalanjuti dengan sekali sentuh. Segala
pembaharuan informasi yang diinginkan untuk diberikan, akan muncul pada
layar perangkat yang digunakan oleh pengguna, baik itu iPhone, iPod
maupun iPad.
Untuk
melayani proses pertukaran pesan pendek, pada iOS 5 terdapat aplikasi
bernama iMessage. Dalam aplikasi ini, pertukaran pesan yang terjadi
lebih dari sekedar pesan teks saja melainkan juga foto dan video bagi
sesama pengguna iOS 5. Para pengguna juga bisa mengetahui sejauh mana
pesannya ditidak lanjuti oleh lawan bicaranya. Misalnya pengguna akan
tahu apakah pesan terebut sudah diterima oleh lawan bicaranya, dan
apakah pesan tersebut sudah dibaca atau belum. Pertukaran pesan yang
berlangsung melalui aplikasi ini difasilitasi tidak hanya dengan
jaringan sinyal dari provider telekomunikasi saja, melainkan juga pada
melalui WiFi.
Dalam
iOS 5 ada kemudahan ketika kita ingin membaca koran atau majalah
digital. Semua terintegrasi dalam aplikasi bernama Newsstand. Pada
aplikasi tersebut akan muncul koran atau majalah favorit yang biasa
dibaca oleh pengguna. Kita bisa langsung membelinya melalu aplikasi ini
pula. Ketika ada edisi terbaru, maka tampilan cover yang baru juga akan
segera muncul.
Bagi
para aktivis sosial media, terutama Twitter, iOS 5 membantu memudahkan
pengguna untuk terus terhubung dengan teman- temannya di Twitter
selayaknya menghubungi kontak yang lain. Dengan satu kali login, maka
semua hal pada perangkat yang menggunakan iOS 5 akan terintegrasi
langsung dengan Twitter. Misalnya setiap photo yang diambil akan
langsung dapat di terbitkan melalui Twitter.
Hal
lain yang cukup baik ditawarkan pada iOS 5 adalah kemampuannya untuk
melakukan sinkronisasi tanpa harus menghubungkan kabel data dengan PC.
Semuanya dapat dilakukan, termasuk mem-backup data yang kita punya di
perangkat mobile kita ke dalam PC secara wireless.
Pada
pembahasan Mobile OS, akan digunakan dua teori yakni Mediamorphosis dan
teori praktek penggunaan teknologi. Mediamorphosis (Fidler, 2008)
merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah media
mengalami perubahan dan perkembangan. Ada 6 prinsip yaitu:
1. Coevolution
and coexistence: yaitu bahwa media komunikasi kemunculannya merupakan
bentuk adaptasi dari pengembangan teknologi yang ada.
2. Metamorphosis:
yaitu bahwa perkembangan media menjadi hal- hal yang baru berlangsung
melalui sebuah proses yang bertahap dan bukan meupakan sesuatu yang
spontan.
3. Propagation:
yaitu bahwa kemunculan media baru turut serta membawa perkembangan
istilah- istilah baru misalnya pada penggunaan bahasa
4. Survival:
yaitu bahwa segala bentuk media yang ada sekarang ini harus beradaptasi
untuk tetap bisa bertahan. Apabila hal itu tidak dilakukan maka media
akan mati dan tidak digunakan lagi.
5. Opportunity
and Need: media baru muncul dan digunakan tidak hanya karena
teknologinya canggih melainkan dipengaruhi faktor lain seperti ekonomi
6. Delayed adoption: yaitu bahwa media baru membutuhkan waktu lama untuk bisa menjadi popluer dan menghasilkan keuntungan
Sedangkan
apabila kita melihat konsep praktek penggunaan pada teknologi, dibagi
dua level yang berbeda yakni user-sphere dan expert-sphere (Pacey,
1983). User sphere menyangkut pengguna sebuah teknologi yang
kemampuannya adalah menjalankan alat dan mengkonsumsinya. Sementara pada
expert sphere menyangkut perumusan dan perancangan ketika ingin
membangun sebuah teknologi.
Metodologi
Dalam
menuliskan makalah ini digunakan metode studi kepustakaan. Penulis
menggunakan buku- buku referensi wajib mata kuliah perkembangan
teknologi komunikasi, serta buku- buku yang berhubungan dengan teknologi
komunikasi khususnya komputer dan perangkat lunak Serta dari bacaan
yang terdapat halaman- halaman web yang mempunyai kredibilitas,
pemberitaan dari media massa serta jurnal- jurnal ilmuah yang
berhubungan dengan dunia teknologi komunikasi, komputer dan perangkat
lunak. Kemudian akan dikaitkan dengan fenomena nyata di masyarakat dari
hasil pengamatan.
Analisis
Pada
bagian kerangka teoritis, terdapat penjelasan tentang kemampuan-
kemampuan 3 pemain utama mobile OS. Yakni Blackberry OS, iPhone OS, dan
Android OS. Dapat disimpulkan bahwa ketiganya memang sudah mempunyai
segmentasi pasar sendiri, walaupun untuk beberapa gadgets nampak ada persaingan yang berarti antara ketiganya.
Mobile
OS-mobile OS ini menawarkan sebuah layanan yang mengedepankan kecepatan
booting. Dimana pengguna bisa membuka dan menggunakan aplikasi-
aplikasi pada gadget mobile mereka (smartphone maupun tablet)
dalam satu waktu sekaligus, tanpa terjadinya gangguan atau berkurangnya
respon. Mobile OS ini memastikan bahwa tugasnya sebagai rumah bagi
aplikasi lain, benar- benar terlaksana.
Kestabilan
dan kemampuan melakukan booting merupakan hal terpenting dalam suatu
mobile OS. Mobile OS juga dituntut untuk bekerja dengan maksimal,
memanfaatkan perangkat keras dari sebuah gadget. Di tengah keterbatasan
mobile gadget yang memang berukuran kecil, dan otomatis mesin- mesinnya
juga kecil, keberadaan mobile OS yang baik harus mampu menjamin bahwa
ukuran mesin tersebut tidak menjadi masalah bagi berlangsungnya proses
pengoprasian aplikasi dan software.
Dalam
kaitannya dengan komunikasi, kemampuan seperti ini menunjang kecepatan
dan kelancaran akses komunikasi bagi para penggunanya. Pengguna bisa
melakukan berbagai jenis komunikasi bersamaan sekaligus dengan mereka
menyelesaikan tugas- tugas mereka, atau sekaligus menjadi asisten
pribadi digital mereka.
Kemampuan
mobile OS yang mampu mengakomodasi berjalannya berbagai macam aplikasi
adalah kunci bagaimana peningatan kemampuan komunikasi berjalan. Pesan
teks, pertukaran file, foto, maupun video bisa dijalankan bersamaan
dengan kekuatan integrasi antar aplikasi.Demikian pula pengiriman email
dan akses sosial media, semuanya bisa dijalankan bersamaan tanpa harus
menutup salah satunya terlebih dahulu.
Sebenarnya
kemampuan komunikasi yang tinggi seperti ini bukan hanya saja karena
kehadiran mobile OS sebagai perangkat lunak, melainkan juga ada faktor
dari kemampuan mesin gadget serta yang terakhir adalah jaringan sinyal
yang melayani. Karena pertukaran data dengan sangat masif tersebut
membutuhkan jaringan dengan kecepatan tinggi.
Apabila merujuk pada teori mediamorphosis (Fidler, 2008), perkembangan
mobile OS memenuhi beberapa prinsip yang disebutkan. Yakni:
1. Coevolution
and coexistence: Keberadaan mobile OS, adalah lanjutan dari OS yang ada
pada PC. Akibat tuntuan zaman yang menginginkan segalanya berjalan
lebih praktis maka perangkat keras semacam PC mengalami modifikasi dan
penggabungan dengan telepon genggam. Maka lahirlah smartphone dan tablet. Untuk melakukan pekerjaan di 2 jenis gadget ini, maka muncullah mobile OS.
2. Metamorphosis:
Berkaitan dengan yang sebelumnya, keberadaan mobile OS tidak serta
merta muncul begitu saja. Namun lebih karena diperlukannya sebuah
perangkat lunak inti yang bekerja pada perangkat keras yang mempunyai
kemampuan kurang dari PC. Kemampuan kurang tersebut harus ditutupi oleh
kecepatan tinggi.
3. Survival:
bahwa kemunculan mobile OS ini adalah sebagai jawaban untuk tetap
memberi pelayanan perangkat lunak yang sama baiknya, meskipun perangkat
kerasnya mempunyai mesin yang sederhana.
4. Opportunity
and Need: kemunculan mobile OS tidak sekedar karena ada teknologi yang
mampu membuat perangkat lunak yang lebih sederhana, melainkan karena
adanya keinginan secara sosial dari masyarakat akan sebuah perangkat
yang lebih mudah dibawa kemana- mana namun tetap punya performa sebaik
PC.
5. Delayed
adoption: mobile OS perlu waktu untuk bisa sepopuler OS konvensional
yang bekerja pada PC. Apabila nantinya sudah maksimal, kemungkinan
dengan gadget atau mesin perangkat keras yang kecil, performanya bisa
menyamai bahkan melebihi PC yang ada sekarang ini.
Dalam
konteks Indonesia penggunaan mobile OS pada perangkat gadget, belum
mencapai titik yang maksimal. Hal ini disebabkan infrastuktur
penunjangnya yakni jaringan telekomunikasi masih terbatas. Untuk bisa
memaksimalkan fitur- fitur seperti misalnya mendapat update terbaru
dengan cepat atau melakukan pertukaran video, dibutuhkan koneksi
internet yang menunjang.
Kesimpulan
Dari
hasil pembahasan didapat kesimpulan bahwa mobile OS muncul dan
berkembang sebagai jawaban atas keinginan manusia akan kemampuan
maksimal pada perangkat- perangkat mobile milik mereka seperti pada
smartphone dan tablet. Manusia ingin mempunyai kemampuan PC dengan
ukuran telepon genggam. Mobile OS merupakan metamorphosis dari OS
konvensional yang bekerja pada perangkat PC. Diprediksi perkembangan
mobile OS akan sangat pesat. Karena tren menunjukkan bahwa di masa yang
akan datang, gadget (dengan penggunaan mobile OS di dalamnya) berukuran
lebih kecil akan mempunyai kemampuan yang setara dengan PC. Apalagi
kemampuan mobilitas tinggi yang ditawarkan gadget mobile ini. Perihal
teknologi ini benar- benar dibutuhkan belum menjadi alasan yang tepat
dalam pengembangan mobile OS.
Daftar Pustaka
(android.com, 2012) http://developer.android.com/sdk/android-4.0-highlights.html diakses pada 29/05/2012 pukul 22:25
(Apple.com, 2012) http://support.apple.com/kb/DL1456 diakses pada 29/05/2012 pukul 23:12
(Blackberry.com, 2012) http://ca.blackberry.com/software/smartphones/blackberry-7-os.html Diakses pada 29/05/2012 pukul 21:23
Chen T., Shi Q., Lou X., Hu W. “A Case Study of Course Design for Software Development on Mobile Phone”. IEEE CONFERENCE PUBLICATIONS, Publication Year: 2010 , Page(s): 59 – 64
Dominick, Joseph R., (2009). The Dynamics of Mass Communication: Media in the Digital Age, 10th edition, New York: McGraw-Hill
Elter, Wolfgang. (2011). Introduction to Artificial Intelligence, London Dordrecht Heidelberg New York:Springer
Fidler, Roger F. (1997). Mediamorphosis: Understanding New Media. Pine Forge Press: California
Friedman, Thomas L. (2007). The World is Flat: A brief history of the Twenty-first Century,New York: Picador/Farrar, Straus and Giroux
Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (2010). Communication Technology Update and Fundamental. 12th Edition. Boston: Focal Press
(ITU) http://www.itu.int/newsroom/press_releases/2003/30.html diakses pada 2/6/2012 17:17
Keshav
S., "Why cell phones will dominate the future internet",
SIGCOMM Comput. Commun. Rev., vol. 35, no. 2, Apr. 2005, pp.
83-86, doi: 10.114511064413.1064425
Lin, Carolyn A. & Atkin, David A. (2002). Communication Technology and Society,Cresskill, NJ: Hampton Press, Inc.
Mirabito
Michael M. A., Morgenstern Barbara L., (2004) The New Communications
Technologies: Applications, Policy, and Impact Fifth Edition. Focal
Press: Oxford
McMullan
J. and Richardson I., "The mobile phone: a hybrid multiplatform
medium", Proc. the 3rd Australasian Conference on interactive
Entertainment, ACM International Conference Proceeding Series, vol.
207, Dec. 2006, pp. sI03-108
McLuhan, Marshall (1964) Understanding Media: The Extensions of Man. New York: McGraw-Hill
Pacey, Arnold (1983) The culture of technology. USA: MIT Press edition
Palen
L., Salzman M. And Youngs E., "Discovery and Integration of Mobile
Communications in Everyday Life", Personal Ubiquitous Comput.,
vol 5, no. 2, Jan. 2001, pp. 109-122
Pugh, E. , R.J. Lyle and H. Palmer. IBM’s 360 and Early 370 Systems. Cambridge: MIT
Press, 1991.
Rogers, Everett M., (1962) Diffusion of Innovation. The Free Press: New York
Straubhaar, Joseph, LaRose, Robert, & Davenport, Lucinda (2010). Media Now: Understanding Media, Culture and Technology, 6th edition, Belmont, CA: Wadsworth
Stokes
J. (2010). Google’s biggest announcement was not phone, but a URL. Ars
Technica. Retrivied from
http:arstechnica.com/gadgets/news/2010/01/googles-big-news-today-was-not-a-phone-but-a-url.ars
Svanæs, Dag (2000) Understanding Interactivity. Norges teknisk-naturvitenskapelige universitet
(webopedia)http://www.webopedia.com/DidYouKnow/Hardware_Software/mobile-operating-systems-mobile-os-explained.html diakses pada 29/05/2012 pukul 20:23
Wiliams, Briand, Stacey, Sawyer. (2009). Using Information Technology. The McGraw-Hill Companies
Yan
F.X., Hou Z.X., Zhang D.H., Kang W.K., and Zheng J.Q. “Research of
Haptic Techniques for Computer-Based Education”, 4th International
Conference on Computer Science and Education, Nanning, China, 25-28
July, 2009, pp. 1636-1640
Tidak ada komentar:
Posting Komentar